Pengertian Open Source dan Close Source

Pengertian Open Source dan Close Source


Seperti yang kita ketahui, saat ini terdapat dua jenis perangkat lunak yaitu open source dan close source. Namun apa sebenarnya pengertian open source dan close source ?

Banyak aplikasi hingga game yang kita gunakan saat ini bersifat open source. Pengertian open source dan close source akan dijelas lebih detail di bawah ini.

Apa Pengertian Open Source dan Close Source

Pengertian Open Source dan Close Source

Sistem operasi merupakan software atau perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk mengontrol atau mengawasi jalannya kerja hardware atau perangkat keras dalam mengoperasikan software.

Ada dua jenis perangkat lunak saat ini, yakni open source dan closed source atau proprietary software. Bagi yang baru mulai terjun ke dalam dunia tekonologi mungkin istilah tersebut masih terdengar asing.

Nah, untuk itu pada artikel ini akan dijelaskan sedikit tentang apa itu open source dan closed source beserta contoh sistem operasi closed source dan contoh aplikasi open source.

Apa itu Open Source ?

Open source merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk software yang kode sumber atau kode dasarnya dapat dilihat dan digunakan oleh banyak orang. Selain itu, penggunanya juga bisa untuk memperbaiki atau mengembangkan software tersebut menjadi lebih baik.

Istilah open source mulai populer pada tahun 1998. Namun ketika ditelusuri kembali sudah ada sejak 1960-an dan 1970-an, saat budaya peretasan berkembang di laboratorium komputer universitas Amerika.

Awal lahirnya open source adalah dari komunitas programer yang kecil, mereka dapat bertukar kode program dan bisa memodifikasinya sesuai dengan minat mereka. Kemudian hasilnya di publikasi ke komunitas.

Kelebihan dan Kekurangan Open Source

Setiap hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari perangkat lunak open source.

Kelebihan
  • Bebas dikembangkan untuk perangkat lunak buatan sendiri
  • Software open source dilisensikan di bawah General Public Licence (GPL), sehingga gratis
  • Mempunyai banyak fitur yang canggih
  • Jika terjadi masalah, kemungkinan dapat diselesaikan sendiri tanpa bantuan pengembang
Kekurangan
  • Keamanan open source kurang terjamin
  • Tampilan open source sedikit rumit sehingga tidak mudah dipahami bagi pemula
  • Panduan yang diberikan untuk menggunakan software open source sulit dimengerti oleh pengguna yang awam
  • Dukungan dari pengembang sangat minim

Contoh aplikasi open source yang paling sering digunakan diantaranya XAMPP, Mozilla Firefox, OpenOffice, GIMP, FileZilla, Lighshot, dll.

Sistem operasi open source yang sering digunakan yaitu Linux, UNIX, Debian, dan beberapa turunannya.

Apa itu Close Source ?

Close source atau proprietary software merupakan perangkat lunak atau software yang dipasarkan tanpa diberikan source codenya. Sehingga kita tidak bisa mempelajari atau memperbaiki software tersebut.

Software ini tidak menginginkan atau memerlukan orang lain untuk mengubah dan membagikan kode secara gratis. Hal tersebut karena pemilik kode bergantung pada kode tersebut untuk menghasilkan keuntungan.

Kelebihan dan Kekurangan Closed Source

Sama seperti open source, close source juga memiliki beberapa kelebihan dan kekuarangan. Diantaranya:

Kelebihan
  • Keamana software close source lebih terjamin
  • Lebih mudah digunakan bagi pengguna yang awam
  • Dukungan dari pengembang untuk perbaikan bug dan pembaruan perangkat
Kekurangan
  • Biasanya berbayar
  • Tidak bisa dikembangkan secara bebas
  • Jika terdapat masalah, harus menunggu pengembang untuk memperbaiki

Contoh sistem operasi closed source yang banyak digunakan, diantaranya Microsoft Windows. Sedangkan aplikasi close source yang sering digunakan adalah CorelDraw, Adobe Photoshop.

Perbedaan dari Open Source dengan Close Source

Dari pengertian open source dan close source diatas, terdapat beberapa perbedaan dari keduanya. Diantaranya:

Harga (Price)

Software open source memiliki harga yang lebih rendah daripada software close source. Open source dikatakan gratis bukan karena biaya yang diperlukan untuk mendapatkan software tersebut.

Melainkan dalam artian software tersebut dapat digunakan secara bebas tanpa adanya batasan khusus. Sedangkan pada software close source memiliki beberapa rentang harga untuk bisa mendapatkannya.

Kegunaan (Usability)

Perangkat lunak open source sedikit lebih rumit digunakan dibandingkan dengan perangkat lunak close source. Hal itu karena panduan penggunaan software open source lebih ditujukan untuk pengembang, sehingga kurang ramah untuk pengguna baru.

Sedangkan software close source memberikan panduan yang lebih mudah dimengerti oleh pengguna baru sekalipun. Sebab itu kemudahan penggunaan merupakan salah satu kelebihan dari software close source.

Keamanan (Security)

Dari segi keamanan software open source memiliki keamanan yang lebih berisiko dibandingkan close source. Hal tersebut karena open source dapat digunakan dan dimodifikasi oleh siapa pun, sehingga lebih rawan untuk disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Sementara pada software close source tidak bisa digunakan secara bebas, hanya pengembang yang memiliki akses untuk melakukan perubahan sehingga keamanan akan jauh lebih terjamin.

Dukungan (Support)

Perangkat lunak close source lebih bermanfaat untuk rata-rata pengguna karena semua dukungan untuk pembaruan, perbaikan bug, dan fitur disediakan oleh pengembang. Sedangkan software open source tergantung pada pengguna dibandingkan pengembang.

Setiap perangkat lunak (software) memiliki perbedaan dari segi harga, keamanan, dukungan, serta kegunaannya. Selain itu juga setiap perangkat lunak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Demikianlah pembahasan singkat dari pengertian open source dan close source, untuk lebih mudah dipahami oleh kamu. Semoga bermanfaat